Senin, 18 Mei 2009

My fan fic

Nee minasan...
Hajimemashite, watashi wa Irish desu....
neh gw ada fan fic.. bwt dibaca pas lagi nganggur..ga nganggur juga gpp
Whehehe…sebelumnya gw mo kasih tw kalo ini 1st fanfic gw tentang Alice Nine ama Miyavi
Cerita ini gw bikin setelah gw mimpi Alice Nine,(yaaa...tiap ari juga mimpiin mereka..) yaa…karena terinspirasi juga (cieeeee..terinspirasi..) ama komik yg abis gw baca judul komiknya “Extraordinary Gentelmen” (bener ga ya tulisannya??) cuman dibuat lebay.
Trus gw kasih judul “Butterfly Sleep” kayak lagunya Larcenciel aja? yaaaa..kalo ini gw ngarang aja, bisnya gada lagi judul yg cocok, kalo misalnya ada yg punya judul cocok pake judul itu juga gpp…. Enjoy ya…met baca…


BUTTERFLY SLEEP
Pagi ini jam dinding menunjukkan angka 08.45 Saga terbangun dari tidurnya.

“Hoooaaaahhhmmm…..capek bgt she gw….”sambil sesekali mengucek mata.
“Ohayoo Gozaimasu…Saga-kun, dah bgn rupanya?” sapa Tora mengejutkan.
“Nee! Molai kapan kamu disini?!” tanya Saga degan mata terbelalak.
”whehheh... bukannya semalam aku nginap disini?” Jawab Tora enteng.
”Oh...begitu ya???” Saga nyengir.

Semalam Tora memang menginap dirumah Saga, setelah konser Tora mengantar Saga pulang, namun karena hari sudah mau pagi Tora memutuskan untuk nginap aja ditempat Saga, meskipun Saga sudah tertidur dimobil.

“Saga-kun cepat mandi sana! Jam 10 kita harus kumpul neh!”suruh Tora.
”Iya..ya..jam 9 aja belon..” jawab Saga malas.
”Iya emang! Tapi kamu tuh kalo dikamar mandi lama banget!”
”Iya..iya..aku mandi..urusai!”jawab Saga kesel.

09.30 mereka berdua berangkat menuju markas Alice Nine, sekitar jam 10.10 mereka sampai disana. Nao sang leader dan vocalistnya Shou, sudah berada disana.

”Ohayooo Gozaimasu..mina san” Sapa Saga & Tora bersamaan.
”Ohayoo gozaimasu..Tora-san, Saga-san” balas Shou dan Nao.
”Lho? Mana Hiro-pon?? Ko tumben belom ada? Biasanya dah paling on time tuh anak.”Tanya Saga.
“Ore juga ga tw, kita tunggu aja, kan baru telat 10 menit.” Jawab Nao.

Seperti biasa anak-anak Arisu berkumpul untuk latihan ato hanya sekedar ngumpul. Tapi kali ini mereka berkumpul untuk membahas lagu yg liriknya sudah terlebih dahulu ditulis oleh Shou. Setelah ditunggu hingga setengah dua belas siang, Hiroto belum juga datang, beberapa kali dihubungi juga tidak bisa, Hp nya MATI! Ada apa sebenarnya dengan Hiroto?

  “Aduuuh.... molai bete neh gw!” Teriak Saga.
  “Iya sama aku juga!” Sambung Shou.
  “Sudahlah... kita tunggu dulu...orang sabar di sayang Nao!” Sahut Nao menenangkan.
  “Aku keluar dulu mo cari angin...” Kata Tora tiba-tiba.

Tak berapa lama setelah Tora meninggalkan ruangan.

“Busyeeet!!! Neh anak napa seh??datang telat ga ngasih tw!di hubungi ga bisa!maksudnya paan seh? Bikin orang cemas aja!!” gerutu Saga.
 “Aaaaaah...Saga-san! Urusai!” bentak Shou.
“Sudah! Sudah! Diam! Kalo kalian berantem gimana lagu kita nanti?” Lerai Nao.

Akhirnya jarum jam menunjuk angka 1 lebih 26 menit, Hiroto datang dengan perasaan was-was. Saat memasuki ruangan semua mata tertuju padanya.

“go..go..gomenasai..”Ucap Hiro terbata-bata.
“apa maksudmu? Hp mati! Datang terlambat!ga kurang lama apa?datang saja besok malam!” Shou langsung meledak, seraya mendekati Hiroto, seakan-akan ingin melahapnya.

Tora dan Nao bergegas menghadang tubuh Shou yang memang lebih besar dari tubuh hiro.
Seketika susana menjadi sunyi..senyap..tak ada ucapan....
Tiba-tiba Tora berdiri dan mengambil kunci kontak mobilnya yang terletak di meja, tempat Saga bersandar.

“Aku mau pulang...”kata Tora.
“Tora-san, aku ikut!”Sahut Saga.

Lalu mereka berdua meninggalkan tempat, tak ada satu pun yang berusaha melarangnya.

“Hiro-pon...kamu ini kenapa seh? Apa ada masalah? Sampai-sampai Hp kau matikan. Ayolah kita berteman sudah 4 tahun..kalo ada masalah katakan saja, kita pasti membantumu..” kata Nao
(emang berat ya..jadi leader...^_^)

Shou hanya terdiam...
Sebenarnya tadi waktu mau berangkat ke Markas Alice Nine, Hiroto bertemu dengan Miyavi, dan Miyavi meminta bantuan pada Hiroto agar menyampaikan sesuatu pada Tora.
Ternyata selama ini Miyavi menyimpan perasaan pada Tora, namun karena Tora sudah menjadi milik Saga, Miyavi hanya bisa menyimpan perasaan itu. (baruuu..kusadarii cintaku bertepuk sebelah tangan....halah kembali ke top lap!)
Dan kemaren setelah konser Miyavi pingsan, lalu dibawa ke rumah sakit. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata Miyavi mengidap penyakit kanker, yang selama ini tidak di ketahuinya, yang lebih mengejutkan lagi, dokter memberikan vonis bahwa hidup Miyavi hanya tinggal 4 BULAN SAJA! (Sorry ya...fansnya Miyavi gada maksud apa kok #_#) otomatis Shou dan Nao terkejut mendengar hal itu.

“Sekarang apa yg harus aku lakukan?” Tanya Hiroto bingung.
“Hiro-pon, maafkan aku ya tadi sudah memarahimu seperti itu...”kata Shou, seraya memeluk erat tubuh Hiroto, hiroto hanya mengangguk pelan.
“Masalah ini harus diketahui oleh Tora dan Saga, biar aku yg hubungi mereka!”kata Nao bersemangat (plook.plook..ploook..Nao emang hebat..peluuk peluukk)
bergegas Nao menghubungi tora dan Saga yang ternyata sedang makan siang.
“Turruurururuut....tururururuut...” bunyi Hp tora.
“Moshi mosh...”sapa Tora.
“Moshi mosh..To-kun, apa kau bersama Saga-kun?”
“Hai..”
“Emm..bisakah kalian kemarkas sekarang?” 
“ke markas? Sekarang?” tanya Tora, tiba Saga menggelengkan kepala.
“tapi..saga-kun tidak mau” 
“Tolonglah...teman..ini penting sekali, menyangkut nyawa seseorang!” 
“Apa?! Kau serius Nao-san?!” Tora terkejut.
“Hai”
“i..iya kita akan segera kesana!”
Saga cemberut, sambil mengunyah sisa makanan yang ada di dalam mulutnya.
“Tora-san...aku malas ketemu Hiro-pon..”Ucap saga manja.
“Saga-kun, kata Nao, ini menyangkut nyawa seseoarng! Jadi kita harus kesana sekarang!”
“ Kita? Lo aja kalii gw enggak!” jawab Saga.
“Ya udah..kalo ga mau, ntar pulang jalan kaki aja lo”
“Aaaaah...apaan seh, iya iya gw mau!” jawab Saga manyun.
“Makannya cepetan napa?”Ajak tora sambil menarik tangan Saga.

Sesampainya di markas Alice Nine...

“Ada apa Nao-san?” Tanya Tora.
“Biar Hiro-pon saja yang menceritakannya..”kata nao.

Setelah Hiroto menceritakan yang sesungguhnya terjadi, Saga yang duduk disebelah Tora, langsung menggenggam tangan Tora dengan erat. Saga benar-benar tidak rela jika pujaan hatinya itu menjadi milik orang lain, apa lagi Miyavi, yang sama-sama di bawah naungan PS Company.

“Tora-san..aku ga ingin kehilangan kamu...”Saga menyandarkan kepalanya di pundak Tora. Tora hanya mengelus-elus kepala Saga.(miiiaaauu....)

Nao, Shou, Hiroto, apalagi Tora sangat mengetahui perasaan Saga saat ini, tapi mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa.

“Nasiiib..gini ya susahnya jadi orang ganteng?” Tora sok.
“Tuk!”tangan Nao melayang ke kepala tora.
“aww....sakit...trus..gw harus ngapain sekarang?” Tanya Tora lemas

semua terdiam..beberapa saat kemudian Hiroto mengacungkan tangan.

“kimasu!” kata Hiroto.
“Apaan?” tanya Nao.
“Gimana kalo kamu pacaran sama Miyavi, selama 4 bulan saja?”kata Hiro.
“Enggak!! To-kun ga boleh jadian sama Miyavi-kun! Pokoknya aku ga rela!!”teriak Saga.
“Saga-san, kita semua tau perasaanmu, tapi ini hanya untuk sementara, hanya 4 bulan!” Jelas Shou.

Saga semakin menjerit, dia sudah cinta mati dengan Tora, jangankan 4 bulan, sedetik pun Saga tidak rela jika Tora harus menjadi milik orang lain. (duuuh..segitunya...)

“Saga-kun aku mohon...berikan sedikit kebahagiaanmu untuk membahagiakan orang lain, kita semua tau bahwa usia Miyavi-san tinggal beberapa bulan saja, kau tak akan mebiarkan orang seperti itu kan Saga? Aku tau kau takkan tega berbuat seperti itu...”Ucap Hiroto
“Tumben neh anak ngomongnya keren banget” Kata Shou dalam hati.
Saga terdiam....dia tidak bisa berkata apa-apa, Saga memandang Tora dengan mata berkaca-kaca, Tora memeluk Saga dengan eratnya dan membisikkan kata-kata...
“Saga-kun sayang.....aku berjanji, meskipun tubuhku bersama orang lain, tapi jiwaku hanya untukmu. Kau adalah separuh sayap kupu-kupu ku, jika sayap kanan ada dihatiku, maka sayap kiri terlukis dimatamu...” Bisik Tora lirih.
(jadi inget stylenya Saga dulu yg pake kupu dimatanya...)

Saga menghela nafas panjang, akhirnya dia merelakan Tora untuk Miyavi selama 4 bulan.
#########
Keesokan harinya di PS Company...
Miyavi terlihat duduk menyendiri di depan cermin. Tora menghampiri Miyavi, membuyarkan lamunannya.

“Miyavi-san..kok sendirian aja? Ntar di samber setan loh!” Goda Tora sok kawai.
 Miyavi terkejut, tak tw harus berbuat apa. Orang yang selama ini disukainya kini ada didepan matanya.
“Eemm..aa..iya..aku sendirian..”jawab Miyavi sal-ting.
“Em..mau ditemenin?”
“ee..boleh,tapi Saga?”
“Sudahlah..”

Tak sengaja Saga melihat hal itu, Hancuur! Cemburu! Ga terima! Semua perasaan itu campur aduk dalam hati Saga. Tiba-tiba tangan Shou mendarat dipundak Saga.

“Sudahlah..ayo kita keluar, biarkan mereka berdua ...tabahkan hatimu” kata Shou.


“Tora-san, kamu tidak apa-apa? Bagaimana dengan Saga.?” Tanya miyavi lagi.
“Alaah.....tidak apa-apa, ngapain mikirin Saga? Kita udah putus ko”jawab Tora.
“Hontou ne?! Kamu putus sama Saga? Kenapa?” Tanya Miyavi terkejut.
“Honto, ga pa-pa, emang harus putus aja..” jawab Tora asal.
“Tora-san...sebenarnya aku....aku....”
“Iya...kau kenapa?”
“Aku..aku..”

Tora menunggu lanjutan kata2 itu dengan tidak semangat.

“Sebenarnya aku...sangat megagumimu, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, kau sudah menjadi milik Saga, dan sekarang apa kau mau menerima hatiku untukmu, ku mohon di sisa umurku ini...”

Tora mengangguk dengan tatapan hampa..

“Saga maafkan aku....aishiteiru zutto..zutto..”kata Tora dalam hati.

Sejak kejadian itu Tora dan Miyavi lebih sering keluar besama, hingga suatu saat di sakura garden tepat dibawah pohon sakura yang sedang beguguran.....

“To-kun...”Panggil Miyavi lirih.
“Hai, nan desu ka?”
“Apa kau memang tercipta untuk menemaniku diakhir hidupku?”


Deeg!!..Tora kaget bukan main mendengar pertanyaan itu, jantungnya berdetak begitu cepat, hanya Saga yang melintas dipikirannya...Tora tidak menjawab pertanyaan itu, hanya senyuman yang tora berikan.

“Apakah kau selalu merasakan kebahagiaan dengan Saga, seperti yang sedang aku rasakan sekarang? Aku sangat bahagia hari in..”Tanya miyavi lagi.

Tora yang terlentang tepat dibwah pohon sakura itu, hanya menghela nafas panjang.

“Kau tau To-kun? Bahwa bunga sakura yang berjatuhan ini , selalu aku ibaratkan sebagai usiaku yang berkurang setiap waktu, sedangkan angin yang berhembus adalah kanker yang terus menggerogoti tubuhku, semakin kencang angin itu semakin banyak bunga sakura yang berjatuhan” Sambung miyavi.
“CEPLOOOK!!” Tiba-tiba kotoran aoi tori mendarat di dada Tora.
“Waaaa....burung sialan!!jaket mahal nneh [ranting] [ranting] [ranting]!” Teriak Tora.
“Hahahaha..To-kun..ternyata kamu lucu sekali..kawai..”
Tora masih sibuk membersihkan jaketnya dari kotoran aoi tori itu...”Aku kejar kau!!”
###########

Sementara itu dimarkas Alice Nine....
Empat member Alice Nine sedang menggarap lagu yang telah ditulis Shou, nada demi nada mereka tambahkan.

“Deemm...deemm..demm..bruuuaaang..”Suara bass Saga tidak karuan.
“Hei Saga-san, kenapa kau? Dari tadi ga niat bgt!” Bentak Hiroto.
“Gimana aku bisa niat? Kalo Tora sedang berduaan dengan Miyavi jelek, sialan, tukang ngerebut pacar orang itu! Dan aku juga ga tau apa yang sekarang mereka lakukan!” Kata Saga (uuups...sorry lagi deh bwt fansnya Miyavi, dimaafkan ya...^_^)
“Saga-san, berapa kali aku harus katakan padamu, kalo Tora itu hanya untuk 4 bulan saja! Ga lebih ko’, tolonglah Saga, aku benar-benar minta tolong, apa kau akan membiarkan Miyavi di landa kesedihan di sisa umurnya yang tinggal sedikit itu? Yang ada bukan 4 bulan, malah cuman 1 bulan kehidupannya!” Jelas Hiroto dengan mata berkaca-kaca. 

Saga heran kenapa Hiroto begitu bersemangatnya membiarkan Tora dengan Miyavi.

“Ya sudah..sudah...owarimashoo, besok kita lanjutkan lagi” ucap Nao.
“Emm...akhiirnya...gimana kalo kita refreshing dolo? Ke Sakura garden yuuk...”Ajak Shou.

Saat perjalanan menuju sakura garden, empat member Alice Nine ini melihat Tora dan Miyavi sedang berjalan menuju arah mereka, Saga yang tau hal itu langsung menarik tubuh Shou dan dengan cepat mencium bibir Shou. Sedangkan Hiroto dan Nao pura-pura sibuk mengamati bunga sakura yang berguguran. 

“Oi..oi..oi..apa yang kamu lakukan Saga-kun?!” Tanya Shou kaget, sambil sesekali mengusap bibirnya.
“emm..maafkan aku Shou-kun, aku tidak bermaksud apa-apa, diamlah pura-puralah menciumku, agar Tora dan Miyavi tidak melihatku”

Saga kembali menarik tubuh Shou dan melanjutkan ciumannya itu, semakin dia melihat Tora semakin kuat Saga memperlakukan itu pada Shou, seakan-akan dia meluapkan semua perasaan kacaunya itu, ternyata Shou juga menikmati apa yg dilakukan Saga padanya, padahal Shou tau bahwa ini tidak boleh terjadi padanya,mereka melakukannya hingga Tora dan miyavi benar-benar berlalu.

“Aku mau pulang...”Tiba-tiba Saga berlari meninggalkan Shou, Nao dan Hiroto.
“Tapi..kau mau kemana?" Tanya Shou kaget.
"Ciumanmu benar-benar dahsyat Saga-kun! Aku mau lagi!” Teriak Shou.
“CETHOOOKK!!!” Jitakan Hiroto mendarat di kepala Shou.
“Bodoh! Apa maksudmu?
"aw.ww... sakit tw!”
“bisa-bisanya ngomong kayak gitu!”bentak Hiroto.
“Wheheheheeh....sudah..sudah...ayo kita pulang saja.”Ajak Nao.
##########

“Ting.Tung...” Suara bel rumah Saga.
Seorang wanita separuh baya membukakan pintu.
“Oh...Tuan Shinji..mau mencari Tuan Takashi ya?”Sapa wanita itu sopan. Tora mengangguk.
“Tapi, Tuan Takashi tidak ada di rumah..”
“Ha? Tidak ada dirumah? Trus kemana, kok Hp-nya ga diangkat?”
“iya..Hp-nya ditinggal ditinggal dirumah, tapi tuan Saga menitipkan ini buat Tuan Shinji.”
“Emm..apa ini? Surat?eemm kalo gitu saya permisi dulu ya..doomo..”
Tanpa menunggu lama Tora masuk kedalam mobil dan membuka surat itu.

  “My lophly To-kun...”
Maafkan aku jika selama ini tidak sepenuhnya memberikan tubuhmu untuk Miyavi, tapi sekarang aku benar-benar sadar, bahwa miyavi memang lebih membutuhkanmu....
Demi aku, kau, dan cinta kita, selamatkan nyawa seseorang yang membutuhkanmu...
Sekarang lakukanlah dengan sepenuh hatimu, aku tahu bahwa kebahagiaan dapat memperpanjang usia seseorang...
Tapi....aku takut jika cinta sementaramu ini akan selamanya...
Pergilah kupu-kupu ku...tapi tetap tinggalkan satu sayapmu untukku...
Aishiteiru...
Your butterfly..Saga.[/i]

“Aku berjanji untukmu Saga..”ucap tora, sambil meremas kertas surat itu dan menyelipkannya dibawah jok mobil. Tora bergegas menuju markas Alice nine, berharap menemukan saga disana, sosok yang selama ini telah rela untuk terbagi cintanya.

Namun sesampai disana, tora tidak mendapati Saga, setiap sudut ruangan dihampirinya, tapi Saga tidak ada.

“Hosshhh..hosh....hossh...kalian tidak melihat Saga-kun?” Tanya Tora ngos-ngosan.
Ketiga member Alice Nine kompak menggelengkan kepala.

“Memangnya kenapa To-kun?”Tanya Nao menyelidiki.
“Dia pergi,Saga pergi.” Jawab Tora singkat.

Seketika tiga pasang mata member Alice nine itu terbelalak, mereka tak percaya dengan apa yang barusan didengarnya.

“Apa katamu?! Saga pergi?!” Tanya Hiroto memastikan.

Dengan adanya kejadian ini Hiroto lah yang merasa sangat bersalah, karena dia telah menyarankan Tora untuk berpacaran dengan Miyavi.

“Tora-san, aku minta maaf kalo akhirnya semua menjadi seperti ini, maafkan aku tora1 maafkan aku!” Pinta Hiroto.
“Maksudmu apa meminta maaf padaku? Inikan bukan salahmu Hiro-pon?” Tanya Tora bingung.
“Ini salahku Tora!”
“Sebenarnya....”
“eemmm..sebenarnya..akulah orang yang paling ga rela kalo nyawa Miyavi harus pergi begitu cepat, tanpa ada rasa cinta dihidupnya...” Jelas Hiroto.
“maksudmu apa seh? Aku bener-bener ga ngerti?”Tanya Tora.
“Ho oh, maksudnya kamu bener-bener ingin melihat Miyavi bahagia?”Tambah Shou.
“Iya...sebenarnya...aku sayang dengan miyavi, aku tau bahwa kebahagiaan dapat memperpanjang usia seseorang, makannya aku melakukan ini semua agar Miyavi dapat hidup lebih lama lagi...aku mencintainya Tora-san!” Jawab hiroto dengan air mata yang tidak bisa dibendung lagi.
“Apa?! Jadi selama ini, kau?! Oi.oi..oi..kenapa kamu ga bilang dari awal? Hantai!”Ucap Tora kesal.
“Kau tau bagaimana perasaanku saat mendengar vonis itu??? Seakan semua harapanku untuk miyavi telah lenyap! Aku hanya ingin melihat bahagia Tora!”
#########

Keesokan harinya dirumah Saga...
Saga tidak mau keluar rumah, dia hanya mengurung diri dalam kamar, dalam benaknya hanya berharap waktu 4 bulan berlalu begitu cepat. Tapi Saga tidak mungkin mengrung diri selama itu dalam kamar, bisa berkarat dia nanti!
Saga mencoba untuk refreshing, dan dia memutuskan untuk pergi ke Shibuya selama beberapa hari, tak peduli apa yang terjadi dengan Tora, Miyavi atau Alice Nine.
Beberapa jam setelah Saga pergi, Tora mengunjungi rumah Saga dengan membawa kabar gembira. Tapi..lagi-lagi wanita paruh baya itu yang menyambut Tora.

“mau cari tuan Takashi ya?...tadi pagi dia berangakat ke Shibuya, mungkin sekarang dia sudah amapi disana.” Kata wanita itu.
“Oh..gitu ya? Doomo arigatou gozaimasu! Gw kesana langsung!” Tora berlari cepat menuju mobilnya untuk menjeput Saga di Shibuya.

Malam hari Tora sampai di Shibuya, tak terasa perutnya sudah keroncongan, pantas Tora belum makan dari tadi pagi (duuuh kaciiaaan sini suap..suap...). Tora memutuskan untuk berhenti sejenak di sebuah restoran yang tidak terlalu besar, dalam pikirannya hanya dapat menemui Saga, jadi apapun makanannya minumnya..air putih saja (heheh..ngeles ga penting bgt).

“Pelayan..”Panggil Tora. Lalu pelayan itu menghampiri Tora dan membeikan daftar menunya, saat melihat tulisan “Mie Rammen” Tora langsung teringat dengan Saga.
“wheheh...Rammen = Saga. Emm..aku pesan rammen saja, minumnya milk shake aja”(katanya air putih..).
“Baiklah..silahkan ditunggu tuan”

Sembari menunggu,Tora melihat keluar restoran berharap tiba-tiba Saga lewat. Tora tidak menyangka bahwa Saga pergi untuk membiarkan dirinya dengan Miyavi. 

“Saga pasti tidak tau kalo aku menjemputnya kesini untuk menyatukan kembali sayap kupu-kupu yang telah terpisah itu...” pikir tora.
“Ini.. silahkan tuan..”Kata pelayan itu dengan sopan.
“Arigatou, lho! Aku kan pesan rammen cuman satu?”Tanya tora tiba-tiba.
“Iya...yang satu ini punya Tuan yang duduk di sebelah jendela itu..”


Spontan tora menoleh ke arah yang dituju pelayan itu.
Saga!!! Sosok itu tampak terdiam disebelah jendela, yang ditemani sebuah lilin dan bunga lily diatas mejanya. Seketika Tora berlari menghampirinya.

“Saga-kun..kau kah itu?” 


Dengan cepat Saga menoleh dan matanya terbelalak. Didapatinya sosok Tora didepannya.
Saga langsung berdiri dan memeluk Tora dengan eratnya dan menciuminya, seakan tidak mau kehilangan Tora untuk kedua kalinya. Tak peduli meskipun saat itu mereka ada disebuah restoran. Tora benar-benar merasakan setiap lumatan yang diberikan Saga, semakin Tora merasa nyaman semakin menjadi-jadi tingkah Saga. Sudah lama Tora tidak merasakan ciuman sehangat dan senyaman ini, yang mungkin hanya dia dapatkan dari Saga, ciuman yang berarti sangat banyak, kasih sayang, kerinduan, perlindungan, apapun itu... 

“Tora-san, apa kau kesini untuk menemuiku?”Tanya Saga.
“Hai, aku kesini untuk menemuimu, dan bukan hanya itu, aku datang untuk menyatukan sayap kupu-kupu yang terpisah itu”
“Apa maksudmu? Ini baru beberapa minggu, bukankah seharusnya selama 4 bulan kau bersama Miyavi?”
“Wheheh...aku memilih untuk melepaskan miyavi dan kembali bersamamu?”
“Tapi kanker itu?”
“Terlalu egois jika suatu penyakit digunakan sebagai senjata untuk mendapatkan seseorang, perjuanganlah yang diperlukan.” Kata Tora, Saga semakin erat memeluk Tora.
“Tapi Miyavi baik-baik saja kan?”
“Sebenarnya aku bingung mau mengambil keputusan ini, tapi Tuhan masih memberikan waktu padaku dan Miyavi-san”
“Maksudmu apa To-kun?”

Lalu Tora menceritakan semua yang terjadi pada Miyavi dan Hiroto. Sebenarnya Hiroto sangat ingin mengungkapkan perasaannya itu, namun karena waktu yang membatasinya Hiroto hanya bisa memendam perasaan itu dan hanya ingin melihat Miyavi bahagia. Hiroto takut jika Miyavi mengetahui perasaan Hiroto yang sesungguhnya, Miyavi akan makin menjauhi Hiroto.

“Lalu?” Tanya Saga.

Tora mengatakan pada Miyavi kalo selama ini aku hanya berpura-pura mencintainya. Dan Tora meminta sandiwara ini di akhiri.

(kejadian saat Tora mengakhiri sandiwaranya..)
“To-kun jika kau menginginkan ini berakhir, kumohon berikan satu ciumanmu itu untukku...” Pinta Miyavi, dengan memegang pisau yang diarahkan ke pergelangan tangannya.
“Jadi kau mau mengancamku?” Tanya Tora.
“Heehhe...bukan..untuk apa aku mengancammu, makhluk yang aku cintai..aku hanya ingin satu ciuman itu..untuk membuat tenang disana”
“Apa kau pikir jika ciuman ini kuberikan padamu, kau akan tenang disana?!”
“Ciumanmu itu akan aku bawa di kehidupan abadiku”
“Ha? Kehidupan abadi? Ciuman yang hanya sekejap, tanpa arti, dan tidak dari hati ini akan kau bawa mati?! Kenapa kau tidak berpikir untuk mendapatkan ciuman dan cinta dari orang yang benar-benar mencintaimu dengan segala kelemahanmu?!” gertak Tora.
“Hahahaha...memangnya ada orang yang mau mencintaiku? Orang yang hidupnya tinggal beberapa bulan ini?” Tanya Miyavi sinis.
“Aku! Akulah orang itu Miyavi!” 
“Orang yang selama ini menyimpan cinta untukmu, karena aku tidak ingin kehilanganmu! Dan akulah yang menyuruh Tora untuk bersandiwara!” Tiba-tiba Hiroto datang dari arah yang berlawanan.
“Miyavi-san, maukah kau berikan cintamu itu untukku? Aku akan selalu membahagiakan hidupmu..”Tambah Hiroto.
“Hiro-pon? Apa yang kau katakan itu benar?” Tanya Miyavi lirih.
“Hai” 


Mendengar jawaban Hiroto itu, tubuh Miyavi seakan tak bertenaga, jangankan untuk memotong nadinya, memegang pisau saja dia sudah tidak sanggup. Kini Miyavi merasakan kebahagiaan yang luar biasa, kebahagiaan yang didapatkan dari orang yang benar-benar mau mencintainya.
Dengan kejadian itu kini Tora bisa kembali bersama Saga, yang selama ini terlihat murung karena kejadian itu.

“Chotto matte, tapi...kamu tidak jadi mencium Miyavi-san kan To-kun?!” Tanya Saga curiga.
“Hahahahaaha......Saga-kun Saga-kun.....”
Saga semakin curiga dengan Tora. Melihat muka Saga yang aneh itu, tawa Tora semakin menjadi-jadi.
“Hahahaha...Saga-kun, perutku sakit, wahahahaha....” Tora meneruskan tertawanya.
“Ya enggaklah! Waktu itu Miyavi-san dan aku sama-sama pake tindik dibibir, aku takut kalo tindikku nyangkut ke tindiknya Miyavi-san, kan sakiit ngebayanginnya aja aku ngeri :D ;D” Jawab Tora.
“Aaaaaa...dasar kau To-kun! [hammer] [ranting]” Ucap Saga kesal.
Akhirnya kedua sayap kupu-kupu itu kembali menyatu....

####### OWARI #######

Gomen kalo ceritanya aneh, namanya juga 1st fanfic masih belajar... [biggrin] 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar